Jumat, 06 Desember 2013

BONEKA
Boneka (bahasa Portugis: boneca) adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua, karena pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada. Namun fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatnya ternyata berbeda sekali antara dulu dan sekarang.
Umumnya boneka dibuat sebagai mainan anak-anak, namun kadang-kadang digunakan untuk fungsi fungsi ritual yang berhubungan dengan alam atau hal-hal yang bersifat gaib ataupun mistik misalnya berupa upacara upacara ritual keagamaan pada zaman dulu, permainan jelangkung, sihir ataupun upacara pemanggilan roh. Seringkali boneka ditemukan pada makam-makam kuno atau situs-situs sejarah maupun prasejarah.
Perkembangan boneka dari zaman ke zaman
3000-2000 SM
Pada zaman ini, boneka umumnya terbuat dari tanah liat, tulang, maupun patahan kayu, ataupun potongan kain. Bentuknya masih sangat sederhana dan memiliki fungsi ritual. Contohnya diYunani dan Romawi Kuno. Setiap anak perempuan harus memiliki boneka, kemudian membuatkan bajunya, dan wajib menyimpannya sampai menjelang pernikahan. Saat menjelang pernikahan, boneka itu wajib diletakkan di altar Artemis (untuk orang Yunani) ataupun altar Diana (untuk orang Romawi) untuk upacara keagamaan. Di Mesir kuno, boneka digunakan sebagai pengganti kurban manusia.
600 SM
Pada zaman ini mulai ada boneka yang bajunya bisa diganti, dan kaki serta tangannya bisa digerakkan. Fungsi boneka masih sama seperti pada zaman sebelumnya, yakni untuk upacara ritual. Boneka merupakan gambaran humanis.
Abad ke-5         
Inilah abad pertengahan. bahan boneka mulai ada yang dari kayu. Fungsi ritual boneka masih terasa pada zaman ini. Seperti di Meksiko, bonekanya banyak yang berwujud keluarga suci dan digunakan untuk perayaan Natal. Bagi suku Indian Hopi, boneka menjadi bagian dalam upacara kesuburan (memohon supaya diberikan kesuburan atau kemakmuran).

Abad ke-14
Boneka modern mulai muncul di Eropa. Bentuknya sangat berbeda dengan boneka yang ada sebelumnya. Wajahnya cantik dan halus seperti manusia, serta berdada. Pada zaman ini boneka tidak lagi bersifat ritual, tetapi untuk mode. Untuk itu, boneka menggunakan baju atau gaun dan rambut yang benar benar mirip dengan mode pada zaman itu. Tak jarang para bangsawan menggunakan boneka untuk memamerkan sekaligus memopulerkan boneka di negara mereka (maklum pada masa itu majalah mode belum ada). Ini seperti yang dilakukan ratu Perancis,Isabeau dari Bavaria, dihadapan ratu Inggris. Kenyataannya berkat boneka, mode Perancis bisa menjadi lebih populer di luar negeri.
Abad ke-15
Kalau pada zaman sebelumnya boneka dibuat untuk pribadi, mulai zaman ini dikomersialkan. Fungsinya pun bergeser dari ritual dan mode menjadi mainan. Dalam sejarah tercatat, pembuat boneka secara komersial pertama berada di Jerman. Kota-kota yang memproduksinya adalah NurembergAugsburg, dan Sonneberg. Bersamaan dengan ituserikat pekerja pembuat boneka terbentuk sehingga terdapat aturan standar dalam membuat dan memasarkan boneka. Penampilan boneka-boneka yang diproduksi di Jerman semasa itu umumnya seperti wanita Jerman sesunguhnya. Bahan seperti kayu, tanah liat dan potongan kain masih digunakan.
Abad ke-16
Bahan dan mutu boneka terus diperbaik. Pabriknya pun tidak hanya di Jerman, tetapi juga di InggrisPerancisBelanda, dan Italia. Tahun 1636 mulai tercipta boneka yang rambutnya terbuat dari rambut wanita sungguhan.
Abad ke-17
Pada zaman ini, boneka tidak saja berbentuk wanita anggun, tetapi juga bentuk lain seperti bayi dengan baju tidur atau bocah kecil dengan kostum kelasi. Penampilan boneka tidak lagi sekaku dulu. Bahannya saja tidak lagi memakai kayu atau tanah liat, tetapi dari kulit lembut (soft leather) dan lilin supaya kulitnya tampak seperti manusia. Lalu selain mata yang sudah bisa digerakkan, boneka pun mulai bisa mengeluarkan suara tangis dan berjalan.
Abad ke-18
Pada zaman ini mulai tercipta boneka yang bisa berkata "Papa" dan "Mama" kalau ditekan. Ini berkat kotak suara mekanik oleh Johann Nepomuk Maelzel pada tahun 1827. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat boneka semakin variatif. Selain lilin dan soft leather, ada karet, porselin, keramik sampai selluloid.
Abad ke-19
Perkembangan boneka semakin cepat. Para pembuat boneka saling adu kemampuan untuk membuat yang terbaik. Oleh karena itu, berbagai karakter boneka bermunculan di pasaran. Yang terkenal adalah "Kewpie" (1913), boneka anak kecil yang berpipi tembam dan berperut besar biuatan Rose O'Neill dar Amerika. lalu, "Raggedy Ann" (1918), boneka kain buatan Johny Gruelle yang mencerminkan kebaikan, keberanian, dan kejujuran, serta "Bye-Lo Babby" (1922), boneka bayi baru lahir yang bisa memejamkan mata saat tidur buatan Grace Putnam dari Jerman. Aneka ekspresi dan elemen wajah boneka pun semakin lengkap. Ada yang ditambah bulu mata, lesung pipi, mulutnya dibuka sehingga giginya terlihat, kukunya diberi pewarna kuku, sampai yang bisa minum dan mengompol.
Abad ke-20
Pada zaman ini, boneka boneka di pasaran kebanyakan terbuat dari plastik dan vinil. Kelebihan boneka tidak hanya dalam ekspresi tetapi juga style. Contohnya Barbie yang muncul tahun 1959 diciptakan oleh Ruth Handler. Boneka remaja tersebut memiliki aksesoris, baju dan perlengkapan yang bermacam-macam, dan rambutnya bisa dicuci, ditata atau disisir sama seperti rambut manusia. Meski boneka modis ini bukan berarti sama dengan boneka modern yang muncul di Eropa. Fungsinya saja sudah beda. Kalau dulu menjadi patokan mode, sekarang hanya sekedar mainan.
Festival boneka
Di beberapa negara, boneka tidak hanya dipajang atau dimainkan secara perorangan. Tetapi dirayakan bersama. Misalnya di Jepang yang ada perayaan khusus yang namanya Hina Matsuri(festival boneka). Hina Matsuri diadakan setiap tanggal 3 Maret dan sering dinamakan "festival anak perempuan". Pada tanggal itu setiap keluarga yang memiliki anak gadis memajang koleksi boneka mereka dan berdoa supaya anak gadis mereka bisa tumbuh dewasa dan selalu diberi kegembiraan. Di India terdapat festival boneka yang bernama "Navaratri". Sesuai dengan namanya "Navaratri", atau 9 malam, perayaan itu memang diadakan selama 9 malam untuk menghormati para dewi, yakni DurgaLakshmi, dan Saraswati.


Hukum Membeli Boneka
Ada berbagai macam bentuk boneka, diantaranya boneka yang terbuat dari kapas, yang bentuknya seperti karung yang memiliki kepala, tangan dan kaki. Ada pula yang bentuknya sangat mirip dengan manusia, dapat berbicara, menangis, atau berjalan layaknya manusia. Apa hukum membuat atau membelikan boneka-boneka semacam itu untuk anak-anak perempuan untuk tujuan pengajaran dan sebagai hiburan?
Boneka yang bentuk dan wujudnya tidak sempurna dan memiliki beberapa anggota tubuh dan kepala tetapi tidak jelas bentuknya, maka hal ini jelas diperbolehkan dan boneka-boneka seperti itulah yang pernah dimainkan oleh Aisyah radiyallahu anha Sedangkan boneka yang memiliki bentuk yang sempurna seolah-olah engkau menyaksikan manusia, apalagi boneka itu dapat bergerak atau dapat mengeluarkan suara, maka saya tidak berani mengatakan bahwa hal itu dibolehkan, karena boneka itu secara langsung telah menyerupai bentuk makhluk cipataan Allah.
Secara dzahir boneka yang digunakan Aisyah ra untuk bermain bukanlah boneka yang memiliki bentuk dan sifat yang demikian, maka menjauhi hal-hal itu adalah lebih utama, akan tetapi saya tidak dapat mengatakan secara langsung bahwa hal itu adalah haram. Karena dalam masalah tersebut ada pengecualian bagi seorang anak kecil yang tidak dimiliki oleh orang-orang dewasa.
Anak kecil cenderung memiliki watak suka bermain dan bersenang-senang dan mereka tidak dibebani oleh berbagai macam ibadah hingga kita sering berkata bahwa waktu mereka lebih banyak digunkan untuk bermain dan bersendau gurau
Jika seseorang hendak memiliki benda seperti ini, maka hendaklah ia melepas kepala boneka itu, sehingga tidak terlihat lagi cirinya dengan jelas.
(Fatawa al Aqidah, Ibnu Utsaimin hal.684-685, dinukil dari Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal 94-95, Pustaka Darul Haq)
Membacakan Al Qur’an Untuk Orang Sakit
Bolehkan membaca Al  Qur’an untuk orang sakit karana mengharap wajah Allah atau dengan upah?
Apabila tujuannya adalah meruqyah orang sakit dengan al Qur’an, maka ini dibolehkan, bahkan dianjurkan. Karena Nabi saw bersabda :
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ

“Siapa di antara kalian yang mampu memberikan manfaat kepada saudaranya, maka hendaklah ia melakukannya.” (HR. Muslim)
Dan berdasarkan perbuatan Nabi saw dan para sahabatnya, yang paling baik adalah tanpa upah, namun jika dengan upah hukumnya boleh, karena adanya sunnah yang membolehkan hal itu.
Namun jika tujuannya adalah memberikan pahala bacaan tersebut kepada orang yang sakit, maka yang demikian tidak semestinya dikerjakan, karena tidak ada riwayatnya dalam syara’ yang suci. Rasulullah saw  bersabda :
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa membuat sesuatu yang baru dalam perkara kami ini yang tidak ada dasar padanya, maka ia tertolak. (HR. Bukhari dan Muslim).
(Fatwa Lajnah ad-Daimah, dinukil dari Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal 208, pustaka Darul Haq)

Rabu, 04 Desember 2013

assesoris hello kitty


Fatwa Ulama tentang membeli boneka



Fatwa-Fatwa Para Ulama Tentang Boneka
Tanya:
Ada beragam boneka, di antaranya yang terbuat dari kapas yang memiliki kepala, dua tangan, dan dua kaki. Ada pula yang sempurna menyerupai manusia. Ada yang bisa bicara, menangis, atau berjalan. Lalu apa hukum membuat atau membeli boneka semacam itu untuk anak-anak perempuan dalam rangka pengajaran sekaligus hiburan?

Jawab:

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullahu menjawab: “Boneka yang tidak detail bentuknya menyerupai manusia/ makhluk hidup (secara sempurna) namun hanya berbentuk anggota tubuh dan kepala yang tidak begitu jelas maka tidak diragukan kebolehannya dan ini termasuk jenis anak-anakan yang dimainkan Aisyah radhiallahu ‘anha.
Adapun bila boneka itu bentuknya detail, mirip sekali dengan manusia sehingga seakan-akan kita melihat sosok seorang manusia, apalagi bila dapat bergerak atau bersuara, maka ada keraguan di jiwa saya untuk membolehkannya. Karena boneka itu menyerupai makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala secara sempurna. Sedangkan yang dzahir, boneka yang dimainkan `Aisyah, tidaklah demikian modelnya (tidaklah rinci/ detail bentuknya). Dengan demikian menghindarinya lebih utama. Namun saya juga tidak bisa memastikan keharamannya, karena memandang, anak-anak kecil itu diberikan rukhshah/ keringanan yang tidak diberikan kepada orang dewasa seperti perkara ini. Disebabkan anak-anak memang tabiatnya suka bermain dan hiburan, mereka tidaklah dibebani dengan satu macam ibadah pun sehingga kita tidak dapat berkomentar bahwa waktu si anak sia-sia terbuang percuma dengan main-main. Jika seseorang ingin berhati-hati dalam hal ini, hendaknya ia melepas kepala boneka itu atau melelehkannya di atas api hingga lumer, kemudian menekannya hingga hilang bentuk wajah boneka tersebut (tidak lagi tampak/berbentuk hidung, mata, mulutnya, dsb, -pent.).”
(Majmu’ Fatawa wa Rasa`il Fadhilatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, no. 329, 2/277-278)
Tanya:
Banyak sekali dijumpai pendapat dan fatwa seputar permainan anak-anak. Lalu apa hukum boneka/ anak-anakan dan boneka hewan? Bagaimana pula hukumnya menggunakan kartu bergambar guna mengajari huruf dan angka pada anak-anak?
Jawab:
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menjawab: “Tidak boleh mengambil/ menyimpan gambar makhluk yang memiliki nyawa (kecuali gambar yang darurat seperti foto di KTP, SIM). Adapun yang selain itu tidaklah diperbolehkan. Termasuk pula dalam hal ini boneka untuk mainan anak-anak atau gambar yang digunakan untuk mengajari mereka (seperti memperkenalkan bentuk-bentuk hewan dengan memperlihatkan gambarnya, –pent), karena keumuman larangan membuat gambar dan memanfaatkannya. Padahal banyak kita dapatkan mainan anak-anak tanpa gambar/ berbentuk makhluk hidup. Dan masih banyak sarana yang bisa kita gunakan untuk mengajari mereka tanpa menggunakan gambar.
Adapun pendapat yang membolehkan mainan boneka untuk anak-anak, maka pendapatnya lemah karena bersandar dengan hadits tentang mainan ‘Aisyah radhiallahu ‘anha ketika ia masih kecil. Namun ada yang mengatakan hadits ‘Aisyah tersebut mansukh (dihapus hukumnya) dengan hadits-hadits yang menunjukkan diharamkannya gambar. Ada pula yang mengatakan bentuk boneka/ anak-anakan ‘Aisyah tidaklah seperti boneka yang ada sekarang, karena boneka ‘Aisyah terbuat dari kain dan tidak mirip dengan boneka berbentuk makhluk hidup yang ada sekarang. Inilah pendapat yang kuat, wallahu a’lam. Sementara boneka yang ada sekarang sangat mirip dengan makhluk hidup (detail/ rinci bentuknya). Bahkan ada yang bisa bergerak seperti gerakan makhluk hidup.”
(Kitabud Da’wah, 8/23-24, seperti dinukil dalam Fatawa ‘Ulama` Al-Baladil Haram hal. 1228-1229)
Tanya:
Apakah ada perbedaan bila boneka/ anak-anakan itu dibuat sendiri oleh anak-anak dengan kita yang membuatkannya atau membelikannya untuk mereka?
Jawab:
Aku memandang –kata Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin– membuat boneka dengan bentuk yang menyerupai ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala haram hukumnya. Karena perbuatan ini termasuk tashwir yang tidak diragukan keharamannya. Akan tetapi bila mainan itu dibuat oleh orang-orang Nasrani dan kalangan non muslim, maka hukum memanfaatkannya sebagaimana yang pernah aku katakan. Tapi kalau kita harus membelinya maka lebih baik kita membeli mainan yang tidak berbentuk makhluk hidup seperti sepeda, mobil-mobilan dan semisalnya. Adapun boneka dari kapas/katun yang tidak detail bentuknya walaupun punya anggota-anggota tubuh, kepala dan lutut, namun tidak memiliki mata dan hidung, maka tidak apa-apa (dimainkan oleh anak-anak kita) karena tidak menyerupai makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
(Majmu’ Fatawa wa Rasa`il Fadhilatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, no. 330, 2/278)
Tanya:
Apakah benar pendapat sebagian ulama yang mengecualikan mainan anak-anak/boneka dari gambar yang diharamkan?
Jawab:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullahu berkata: “Pendapat yang mengecualikan mainan anak-anak/ boneka dari gambar yang diharamkan adalah pendapat yang benar. Namun perlu diperjelas, boneka seperti apakah yang dikecualikan tersebut? Apakah boneka yang dulu pernah ada (seperti yang dimainkan oleh ‘Aisyah dengan sepengetahuan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam -pent), yang modelnya tidaklah detail, tidak ada matanya, bibir dan hidung sebagaimana boneka yang dimainkan oleh anak-anak sekarang? Ataukah keringanan/pengecualian dari pengharaman tersebut berlaku umum pada seluruh boneka anak-anak, walaupun bentuknya seperti yang kita saksikan di masa sekarang ini? Maka dalam hal ini perlu perenungan dan kehati-hatian. Sehingga seharusnya anak-anak dijauhkan dari memainkan boneka-boneka dengan bentuk detail seperti yang ada sekarang ini. Dan cukup bagi mereka dengan model boneka yang dulu (tidak detail).”
(Majmu’ Fatawa wa Rasa`il Fadhilatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, no. 327, 2/275)



BONEKA HELLO KITTY
Boneka merupakan jenis mainan yang sangat di gemari anak-anak, dan semua orang pasti mengenalinya. Boneka (dari bahasa Portugis Boneca) merupakan mainan yang berberbentuk binatang, manusia maupun tokoh-tokoh kartun.
Tahukah anda sejak kapan orang mengenal boneka ? Boneka mulai di kenal sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Pada zaman Yunani,Romawi ataupun Mesir kuno boneka sudah ada namun fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatnnya berbeda  antara dulu dengan sekarang. Dulu boneka pada umunya terbuat dari tanah liat, potongan kain, patahan kayu maupun tulang dimana bentuknya relatif sederhana dan memiliki fungsi ritual.
Pada saat itu setiap anak perempuan harus memiliki boneka dan membuatkan bajunya. kemudian boneka tersebut di simpannya sampai menjelang pernikahan. Saat menjelang pernikahan boneka tersebut di letakkan si altar Artemis (untuk orang yunani) ataupun altar Diana (untuk orang Romawi) untuk upacara keagamaan. Selain itu di Mesir kuno, boneka di gunakan sebagai pengganti kurban manusia.
Di abad pertengahan mengalami perkembangan dimana boneka di buat dari kayu namun masih berfungsi untuk acara ritual yang masih dirasakan hingga kini. Di contohkan di Meksiko, boneka tersebut banyak yang berbentuk keluarga suci dan di gunakan untuk perayaan Natal.
Boneka modern mulai muncul di Eropa dan bentuk boneka mengalami perubahan, boneka mulai di buat mirip dengan wanita cantik dan tidak lagi di gunakan untuk acara ritual tapi sebagai mode. Para bangsawan menggunakan boneka untuk mempopulerkan mode-mode pakaian, sehingga perancis lebih di kenal sebagai pusat mode berkat boneka-bonekanya.
Perkembangan boneka semakin pesat dari masa ke masa. Pada mulanya boneka di gunakan untuk ritual dan mode kemudian beralih sebagai mainan. Tercatat pembuat boneka untuk komersil yang pertama adalah Nuremberg, Augburg dan Sonneberg merupakan kota-kota yang berada di Jerman. selain Jerman negara-negara lain pun mulai memproduksi boneka seperti di Inggris, Perancis, Belanda dan Italia. Bahan dan kualitaspun mulai di perbaiki.
Kini boneka semakin variatif bahannya tidak lagi menggunakan kayu atau tanah liat, tapi dari kulit lembut (soft leather) lilin, karet porselin, keramik sampai selluloid. Para pembuat boneka semakin berkreasi untuk membuat yang terbaik. Oleh karena itu berbagai boneka karakter bermunculan. Beberapa boneka yang terkenal yaitu Kewpie, Raggedy Ann, Bye-Lo babby sampai dengan Barbie yang muncul 1959 yang di ciptakan oleh Ruth handler. Boneka barbie ini sangat di gemari anak-anak perempuan karena memiliki aksesories baju dan perlengkapan yang bermacam-macam.
Selain itu muncul boneka tokoh karakter kartun seperti Mickey Mouse, Winnie The Pooh, Teddy bear, Deasy Duck dan lain-lain. Fungsi dari bonekapun sudah bergeser hanya untuk mainan bukan lagi untuk ritual ataupun mode. Sekarang boneka sudah menjadi bagian dari anak-anak bahkan orang dewasapun juga menyukainya.


SEJARAH HELLO KITTY
Hello Kitty diciptakan oleh perancang dari Sanrio yang bernama Shimizu Ikuko pada tahun 1974 yang merupakan tahun kelahiran resmi Hello Kitty. Penjualan barang-barang Hello Kitty baru dimulai pada bulan Maret 1975. Barang Hello Kitty pertama dipasarkan berupa dompet kecil yang disebut Puchi Purse dengan harga 240 yen. Perusahaan Sanrio bahkan tidak lagi memiliki dompet Puchi Purse sampai mendapat sumbangan sebuah dompet Puchi Purse dari seorang kolektor yang sekarang dipamerkan di kantor perusahaan. Dompet Puchi Purse kemudian dibuat replikanya dan dijual sebagai barang dalam jumlah terbatas.

Pada produk-produk awalnya, Kitty selalu digambarkan sedang duduk dan baru pada tahun 1977 Kitty digambarkan berdiri.

Di Jepang, kepopuleran Hello Kitty mencapai titik paling rendah di sekitar tahun 1980-an. Pada tahun 1980, Yonekubo Setsuko yang merupakan desainer generasi kedua digantikan oleh Yamaguchi Yūko yang masih memegang posisi desainer hingga sekarang. Penampilan karakter Kitty selalu diperbarui setiap tahun, bahkan penampilan Kitty berbeda-beda setiap pergantian musim. Perusahan juga mengubah target pemasaran dan melakukan berbagai macam inovasi agar angka penjualan yang tinggi dapat dipertahankan.

Kemana Bibir Hello Kitty?
Jika diperhatikan, karakter Boneka Hello Kitty selalu ditampilkan tanpa bibir. Kabarnya, hal ini pada mulanya ditujukan agar masing-masing penggemar Hello Kitty bisa menentukan sendiri letak bibir si Kitty. Namun seiring berjalannya waktu, ketiadaan bibir Hello Kitty justru menjadi ciri khas yang tidak dijumpai pada karakter lainnya. Meskipun tidak memiliki bibir, namun dalam serial maupun film-nya, Hello Kitty dipersonifikasikan layaknya manusia yang bisa berkomunikasi.

Film pertama Hello Kitty adalah Kitty and Mimi’s New Umbrella. Film ini tayang pada tahun 1981. Kesuksesan film ini kemudian diikuti dengan pembuatan serial hello Kitty seperti Hello Kitty’s Furry Tale Theater dengan jumlah episode mencapai 24. Serial ini sendiri pertama kali ditayangkan di Amerika Serikat pada tahun 1987. Tahun berikutnya, yakni 1991, serial lainnya kembali diproduksi dengan judul Hello Kitty and Friends masih di Amerika Serikat. Penayangannya dilakukan oleh saluran TV CBS.

Kontroversi Hello Kitty
Meskipun cukup populer, namun kehadiran karakter Hello Kitty dibarengi dengan beberapa kontroversi. Salah satu yang paling banyak dibicarakan adalah kemiripannya dengan karakter kucing lainnya di Jepang, Maneki Neko. Karakter Maneki Neko berupa pajangan yang biasanya terbuat dari keramik maupun porselen. Maneki Neko dipercaya membawa keberuntungan. Maneki Neko secara harfiah berarti “kucing memanggil”. Hal ini dianggap sama seperti “Hello Kitty” yang bisa juga diartikan “kucing yang menyapa”.